Arti Dari Usg 4D
Deteksi Kelainan Janin Lebih Akurat
USG 2D dan 3D bisa mendeteksi kelainan janin, tapi tidak seakurat hasil temuan USG 4D. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengonfirmasi temuan kelainan janin pada pemeriksaan USG 2D maupun 3D.
Sebab, pada pemeriksaan USG 4D, dokter bisa mendeteksi kelainan bawaan lahir lebih detail, seperti:
Mampu Melihat Pergerakan Janin Lebih Jelas
USG 4D bisa memberikan gambaran embrio janin dua minggu lebih cepat dibandingkan USG 2D dan 3D. Pergerakan janin yang bisa dilihat sejak usia 7 minggu kehamilan (trimester pertama) adalah pergerakan kepala, tangan, kaki dan jari-jari.
Ibu juga bisa menyaksikan pergerakan lain, seperti pergerakan mulut (membuka, menutup, menyedot, menguap dan menelan), pergerakan tubuh secara menyeluruh, pergerakan kepala, dan pergerakan tangan saat bayi menyentuh bagian tubuhnya yang lain.
Pergerakan mata bayi bisa dilihat sejak usia kandungan 18 minggu dan menjelang akhir trimester kedua. Pada usia ini pun, wajah bayi dan ekspresinya bisa terlihat jelas.
Kapan USG 4D Dilakukan?
Pemeriksaan USG tidak bisa dilakukan pada kehamilan yang terlalu muda. Biasanya pemeriksaan ini disarankan saat usia kehamilan mencapai 26 minggu karena sebelum usia ini, lapisan lemak di bawah kulit janin masih tipis sehingga hasil pemeriksaan tidak bisa optimal.
Meskipun bisa dilakukan dengan atau tanpa keluhan, USG 4D lebih dianjurkan pada ibu hamil yang berisiko tinggi mengalami masalah kehamilan. USG juga tidak boleh dilakukan terlalu sering karena paparan radiasi yang dihasilkan bisa berdampak negatif pada tumbuh kembang janin.
Idealnya, pemeriksaan USG dilakukan sebanyak tiga kali pada tiap trimester. Selain itu, jika dokter mencurigai ada masalah kehamilan tertentu, pemeriksaan USG lanjutan mungkin dilakukan pada usia kehamilan selanjutnya.
Deteksi Kelainan Janin Lebih Akurat
USG 2D dan 3D bisa mendeteksi kelainan janin, tapi tidak seakurat hasil temuan USG 4D. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengonfirmasi temuan kelainan janin pada pemeriksaan USG 2D maupun 3D.
Sebab, pada pemeriksaan USG 4D, dokter bisa mendeteksi kelainan bawaan lahir lebih detail, seperti:
Kenapa Harus Melakukan USG 4D?
Sama halnya dengan USG 2D dan 3D, pemeriksaan USG 4D juga dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasound). Secara umum, USG merupakan pemeriksaan yang penting dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi janin.
USG 4D biasanya dianjurkan pada ibu hamil berisiko tinggi, yakni wanita yang hamil di usia lebih dari 35 tahun, memiliki riwayat kelainan bawaan lahir, mengidap diabetes, dan ditemukan masalah kehamilan saat pemeriksaan USG 2D atau 3D.
Namun, karena keunggulannya, banyak ibu hamil yang menginginkan pemeriksaan USG 4D meski tanpa masalah kehamilan.
Nah, berikut ini beberapa keunggulan dari USG 4D:
Di Mana USG 4D Dilakukan?
USG 4D bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit yang menyediakan layanan pemeriksaan ini. Namun, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan USG 2D atau 3D terlebih dahulu pada trimester awal kehamilan.
Jika ditemukan masalah kehamilan, pemeriksaan USG 4D diperlukan untuk konfirmasi hasil temuan tersebut. Namun, ibu bisa melakukan pemeriksaan USG 4D tanpa indikasi masalah kehamilan, jika menginginkannya.
Published by dewijoker
Tips Menang Bermain Judi Online Terpercaya Di Indonesia View more posts
Kenapa Harus Melakukan USG 4D?
Sama halnya dengan USG 2D dan 3D, pemeriksaan USG 4D juga dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasound). Secara umum, USG merupakan pemeriksaan yang penting dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi janin.
USG 4D biasanya dianjurkan pada ibu hamil berisiko tinggi, yakni wanita yang hamil di usia lebih dari 35 tahun, memiliki riwayat kelainan bawaan lahir, mengidap diabetes, dan ditemukan masalah kehamilan saat pemeriksaan USG 2D atau 3D.
Namun, karena keunggulannya, banyak ibu hamil yang menginginkan pemeriksaan USG 4D meski tanpa masalah kehamilan.
Nah, berikut ini beberapa keunggulan dari USG 4D:
Deteksi Kelainan Janin Lebih Akurat
USG 2D dan 3D bisa mendeteksi kelainan janin, tapi tidak seakurat hasil temuan USG 4D. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengonfirmasi temuan kelainan janin pada pemeriksaan USG 2D maupun 3D.
Sebab, pada pemeriksaan USG 4D, dokter bisa mendeteksi kelainan bawaan lahir lebih detail, seperti:
Kapan USG 4D Dilakukan?
Pemeriksaan USG tidak bisa dilakukan pada kehamilan yang terlalu muda. Biasanya pemeriksaan ini disarankan saat usia kehamilan mencapai 26 minggu karena sebelum usia ini, lapisan lemak di bawah kulit janin masih tipis sehingga hasil pemeriksaan tidak bisa optimal.
Meskipun bisa dilakukan dengan atau tanpa keluhan, USG 4D lebih dianjurkan pada ibu hamil yang berisiko tinggi mengalami masalah kehamilan. USG juga tidak boleh dilakukan terlalu sering karena paparan radiasi yang dihasilkan bisa berdampak negatif pada tumbuh kembang janin.
Idealnya, pemeriksaan USG dilakukan sebanyak tiga kali pada tiap trimester. Selain itu, jika dokter mencurigai ada masalah kehamilan tertentu, pemeriksaan USG lanjutan mungkin dilakukan pada usia kehamilan selanjutnya.